Simple tips before you start reading, kalau anda merasa sudah menemukan sink favorit di toko bangunan langganan, buruan deh beli. End of story. Ngga perlu browsing berminggu-minggu. Mempelajari berbagai merk dan sifat stainless steel segala. Better put your time and energy into something else.

 

Saya agak over analyzed dalam mencari sink. Entah sudah berapa kali keluar masuk berbagai toko di Panglima Polim, not to mention toko-toko bangunan yang berserakan di daerah Serpong sana. Yes. Only for a piece of sink. Makin dipikir, makin ngga make sense haha.. :D.

 

Tapi saya ingin membagi hasil riset kecil-kecilan soal sink ini, siapa tau bisa membantu sink hunters diluar sana.

 

Merk

They are way too many! But too name a few yang sering masuk bursa obrolan antara lain:

  • Blanco (Germany)
  • Franke (Switzerland)
  • Teka (Germany)
  • Lizens (Korea)
  • Coni-Cico (Korea)
  • GermanyBrilliant (Indonesia)
  • Modena(Indonesia)
  • CGS (China)
  • Elite (China)
  • Royal (China)

 

Beberapa sink yang dikeluarkan oleh brand di atas ada yang di produksi di negeri asalnya, namun ngga sedikit yang dibuat di China (biasalah, lower cost of production), tentu dengan lisensi dari si negara asal. Bahkan saya menemukan informasi ini yang menyatakan bahwa stellar line-nya Blanco dibuat di China. Well, who doesn’t expand a business to China these days??

 

Anyways, since “Made-in-China-product is inevitable”, mari kita fokus pada hal2 yang perlu diperhatikan pada saat memilih sink, agar bisa mendapatkan sink dengan kualitas yang baik regardless dibuat di negara mana.

 

  • Perhatikan Stainless Steel grade-nya. Umumnya untuk sink adalah 304, ada juga yang 316 (dengan harga yang lebih tinggi). Grade SS ini akan menentukan ketahanannya terhadap korosi/karat, temperature rendah/tinggi, ductility (ke-liat-an), hardening process, dll. SS 304 ini ketahanannya terhadap korosi sangat tinggi berkat kandungan nickle dan chrom didalamnya. Cukup ‘liat’ -meaning it can change shape readily without breaking. Tahan terhadap extreme temperature tinggi/rendah juga terhadap segala jenis makanan, bahan kimia dan cuaca. Ringkasnya kalau sink tersebut mengandung SS 304, dijamin tahan lama lah.

 

  • Perhatikan afurnya. Ok, pertama dengar kata ‘afur’ reaksi saya adalah ‘a-what?’. Hasil googling menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan afur adalah rangkaian washer, locknut, slipnut dan tailpiece yang dipasang di outputnya strainer body. Kebanyakan yang saya liat afur ini berbahan dasar plastik (termasuk afur Blanco). Nah, sink yang bagus, afurnya terbuat dari material plastik yang kuat, sementara sink yang jelek, afurnya terbuat dari material yang kurang bagus *iya lah.. there’s a price for quality*. Masalah yang umumnya timbul dikemudian hari adalah kebocoran. Saran yang saya dapatkan dari seorang salesman sink yang super helpful di sebuah toko bangunan adalah; kalau afurnya rusak, gantilah dengan afur dengan merk yang reputable.

 

Saya sendiri akhirnya menjatuhkan pilihan sink pada merk Germany Brilliant, selain karena ngga rela bayar jutaan rupiah untuk sink import, sink GB ini ternyata 100% buatan anak negeri lho. Langsung naksir sink tipe GBV.JP610-54 dengan spesifikasi material SS SUS 304. Single bowl without drainer –karena keterbatasan counterspace dan saya memang lebih suka over-sink dish drainer dari pada drainer board. Yang saya tau drain board seiring dengan pemakaian mudah kelihatan ‘greasy’ kalau nggak rajin dibersihkan dengan baking soda dan vinegar.

 

 

Lebar sink ini 54 cm dengan kedalaman 20 cm, sink yang dalam & lebar memudahkan kita mencuci pot/pan dengan diameter besar dan tentunya memuat lebih banyak piring/gelas/sayuran/buah2 untuk dicuci ketimbang sink yang lebih rendah. Tentunya memilih kedalaman sink yang ideal mesti disesuaikan juga dengan tinggi kitchen counter, jangan sampai harus membungkuk karena sink yang terlalu dalam.

 

Yang terakhir, saya suka dengan stainless steel satin-finishnya. Nggak cuma terlihat lebih elegant tapi juga *konon* will last longer and look good for a long time since glossy-finished sinks show scratches more easily.

 

That’s all for now. Hope this helps you in your sink-searching! 😀

 

Update:

Menjawab request dari salah satu pengunjung bernama Mbak Monika (dadah dadah ke Mbak Monika)… berikut ini penampakan kitchen sink after 4 years of heavy usage [pic taken on Jan 20, 2016]. I’m proud of this local brand and credits goes to Bu Misrih my asisten yang selalu rajin bebersih dapur 🙂